Walaupun pulau Bali memiliki luas wilayah hanya 4,4% dari pulau Jawa namun memiliki banyak gunung. Setidaknya di Bali terdapat 23 buah gunung, di mana terdapat dua gunung yang masih aktif yakni Gunung Agung dan Gunung Batur. Gunung Batur memiliki ketinggian 1.717 m sedangkan Gunung Agung memikiki ketinggian 3.031 m. Kedua gunung ini menjadi wisata petualangan paling ngetren terutama oleh kalangan wisatawan mancanegara.
Gunung Agung merupakan gunung tertinggi di Bali yang sangat disucikan oleh umat Hindu. Untuk mencapai titik tertinggi gunung tersebut banyak pantangan yang harus dilaksanakan seperti tidak membawa daging sapi dan pada hari-hari tertentu tidak boleh mendaki.
Warga Bali tiap tahun (sekitar bulan Maret) merayakan slot bet 100 perayaan Nyepi, di mana warga bali selama 24 jam tidak boleh melakukan aktivitas yakni tidak menyalakan api (termasuk listrik), tidak boleh berpergian, tidak mengadakan hiburan, dan tidak boleh bekerja. Sehari sebelum perayaan nyepi warga Bali akan turun ke jalan untuk menyaksikan dan mengarak ogoh-ogoh yaitu sebuah patung raksasa yang diarak keliling jalan raya.
Walaupun perayaan Nyepi sudah diatur dalam Perda Pemerintah Bali, tetapi tidak semua orang Bali melaksanakan hari Raya Nyepi, fakta unik ini terjadi di desa wisata Tenganan Pegringsingan. Di desa wisata ini walaupun penduduknya beragama Hindu tetapi tidak melaksanakan hari raya Nyepi, mereka masih berpergian, bekerja ke luar rumah sebatas areal desa mereka dan menyalakan lampu pada saat malam hari. Tradisi tidak merayakan Nyepi ini sudah menjadi warisan leluhur warga Tenganan.
Tahukah anda bahwa sekitar pulau bali terdapat pulau-pulau kecil yang masih menjadi bagian dari provinsi bali? setidaknya ada delapan pulau-pulau kecil lho yang menjadi bagian dari pulau bali yakni Nusa Penida, Nusa Lembongan, Nusa Ceningan, Pulau Serangan, Pulau Menjangan, Pulau Nusa Dharma, Pulau Peninsula, dan Nusa Pudut (Pulau Penyu). Dari semua pulau tersebut Pulau Menjangan, Pulau Nusa Dharma, Pulau Peninsula dan Pulau Pudut tidak berpenghuni.
Walaupun tidak dihuni manusia, pulau tersebut menjadi incaran para wisatawan yang berlibur ke Bali. Misalnya pulau Menjangan yang dihuni oleh sekelompok menjangan ini merupakan spot menyelam yang sangat populer, bahkan terkenal hingga ke luar negeri. Pulau Nusa Dharma dan Pulau Peninsula terletak di kawasan wisata Nusa Dua yang sering diadakan event-event penting tiap tahunnya seperti Nusa Dua Fiesta dan Festival Light Nusa Dua. Bahkan di Pulau Peninsaula terdapat objek wisata yang sangat populer yakni Water Blow Nusa Dua.
Perbedaan pengaruh dari kebudayaan Hindu dari jaman Majapahit dulu, menyebabkan ada dua bentuk masyarakat Bali, yaitu masyarakat Bali Aga dan masyarakat Bali Majapahit. Masyarakat Bali Aga yang sebagian besar berada di Bali Utara (Buleleng) kurang sekali mendapat pengaruh dari kebudayaan Hindu dari Majapahit dan mempunyai struktur tersendiri. Orang Bali Aga pada umumnya mendiami desa-desa di daerah pegunungan seperti Sembiran, Cempaga, Sidatapa, Pedawa, Tigawasa, di Kabupaten Buleleng.
Sedangkan orang Bali Majapahit yang pada umumnya diam di daerah-daerah dataran (Bali Selatan), merupakan bagian yang paling besar dari penduduk Bali yang sudah terpengaruh dengan kebudayaan Hindu dari kerajaan Majapahit. Dalam penunjukan arah juga berbeda untuk orang Bali utara dan Orang Bali selatan. Untuk orang Bali Utara kaja berarti selatan, sedangkan untuk orang Bali selatan kaja berarti utara. Sebaliknya kelod untuk orang Bali utara berarti utara, dan untuk orang bali selatan berarti selatan. Perbedaan ini tidak saja tampak dalam penunjukan arah dalam bahasa Bali, tapi juga dalam aspek kesenian dan juga sedikit aspek bahasa. Konsep kaja kelod itu nampak juga dalam kehidupan sehari-hari, dalam upacara agama, letak susunan bangunan-bangunan rumah kuil dan sebagainya.