Belajar memasak untuk anak-anak adalah topik yang akan kita bahas secara detail pada artikel ini. Memasak adalah salah satu keahlian yang perlu dilatih sejak dini. Bukan hanya bermanfaat untuk para wanita, pria juga perlu memiliki keahlian ini. Bukan hanya untuk kebutuhan rumah tangga, keahlian memasak juga bisa menjadi salah satu modal untuk membuka usaha kuliner.
Oleh karena itu, tidak heran jika saat ini banyak kursus memasak dibuka untuk umum. Mulai dari melatih kemampuan memasak dari tingkat paling dasar, hingga keahlian memasak setara expert. Tentu saja, ini bukan proses yang mudah dan cepat. Namun, jika seseorang memang memiliki passion di bidang masak-memasak, tantangan apa pun tidak akan mampu menghalanginya.
Belajar memasak ternyata bukan hanya untuk orang dewasa saja. Saat ini, Anda bisa menemukan banyak kursus memasak untuk anak-anak. Bahkan, ada pula reality show tentang masak-memasak yang mengundang anak-anak untuk menjadi peserta. Dengan segala kemampuan yang mereka miliki, anak-anak yang berumur tidak lebih dari 12 tahun ini berusaha membuat masakan yang enak dan lezat untuk disajikan kepada para juri
Anak-anak memiliki kemampuan belajar yang tinggi. Mereka mampu meniru sesuatu hanya dengan melihatnya. Kemampuan tersebut perlu dimanfaatkan dengan maksimal untuk menambah kualitas pribadi anak. Salah satu hal yang perlu diajarkan orang tua kepada anak adalah belajar memasak. Aktivitas yang satu ini ternyata juga sangat penting untuk proses tumbuh kembang anak. Nah, berikut manfaat lengkap pelajaran memasak untuk anak.
Mengembangkan Sensitivitas terhadap Rasa
Mencicipi rasa masakan adalah hal yang wajib dilakukan ketika sedang memasak. Bila terlalu banyak garam, masakan akan menjadi terlalu asin. Sementara itu, bila garam terlalu sedikit, masakan akan terasa hambar. Saat belajar memasak, indera perasa anak akan diuji terus-menerus untuk memastikan apakah masakan yang dibuat tersebut sudah terasa enak atau belum. Di sini, anak akan belajar menyesuaikan indera perasanya dengan keputusan yang diambilnya kemudian.
Membangun Rasa Percaya Diri
Setelah memasak, anak tentu akan menyajikan masakannya kepada orang lain. Hal ini membutuhkan kepercayaan diri. Namun, tidak sedikit anak-anak yang masih merasa kurang percaya diri dengan apa yang ia hasilkan. Padahal, kepercayaan diri adalah kualitas penting yang dibutuhkan untuk bertahan hidup.
Dengan aktivitas belajar memasak untuk anak-anak, mereka akan dilatih menghargai proses yang telah mereka jalani. Dari penghargaan tersebut akan timbul kepercayaan diri dalam melakukan sesuatu. Salah satu tanda kepercayaan diri bagi anak-anak yang belajar memasak adalah bersedia menampilkan hasil memasaknya kepada orang lain.
Membangun Hubungan antara Ibu dan Anak
Terutama bagi ibu pekerja, waktu bersama anak bisa dibilang sangat minim. Hanya pada saat libur atau akhir pekan saja ibu bisa bersama anak sepanjang hari. Tak jarang, karena kelelahan bekerja sepanjang minggu, ibu memilih untuk beristirahat ketimbang merepotkan diri dengan banyak hal.
Memasak bersama anak bisa dibilang bukan hal yang mudah. Pengetahuan dan kemampuan anak yang belum sempurna dalam hal masak-memasak kerap hanya menimbulkan masalah. Bukannya berhasil memasak, bumbu-bumbu dapur justru menjadi berantakan dan tidak beraturan. Dapur pun menjadi kotor. Inilah bagian yang kadang kala tidak disukai ibu. Oleh karena itu, daripada menambah pekerjaan, banyak ibu yang menghindari aktivitas ini.
Padahal, kegiatan memasak bisa menjadi salah satu cara untuk membangun kedekatan antara ibu dengan anak. Dengan memasak bersama, ibu dan anak memiliki kesempatan untuk mengobrol atau melakukan sebuah hal secara bersama-sama. Ini menjadi momen yang istimewa dan berkualitas yang tidak bisa digantikan dengan apa pun.
Mengajak Anak Peduli terhadap Pola Hidup Sehat
Banyaknya aneka jajanan tidak sehat yang dijual di luar rumah tentu merupakan tantangan tersendiri bagi ibu. Kadang-kadang, meskipun ibu sudah menyiapkan camilan sehat dari rumah, hal itu tidak terlalu menarik minat anak. Sembari mengajari anak memasak, ibu bisa bercerita tentang asal-usul makanan dan fungsinya bagi tubuh jika dikonsumsi. Demikian pula dengan kehadiran zat-zat dalam makanan yang berpotensi mengganggu kesehatan. Harapannya, anak menjadi sadar dan perlahan-lahan mengubah kebiasaannya yang gemar membeli jajanan yang tidak sehat itu.Hal kedua yang bisa dipelajari anak dari kegiatan memasak adalah sifat peduli terhadap kebersihan. Ibu bisa mengajari anak untuk selalu mencuci tangan sampai bersih sebelum memegang makanan. Anak juga belajar bagaimana cara membersihkan bahan makanan sebelum dimasak sehingga meminimalisir kuman yang kemungkinan masih menempel di sana.